Penjualan Kalbe Farma Naik 15,3%

Diposting oleh riza_pratamapurba | Kamis, April 03, 2008 | , | 0 komentar »

PT Kalbe Farma Tbk membukukan penjualan Rp7 triliun atau tumbuh 15,3% dibandingkan 2006 sebesar Rp6,07 triliun. Sementara laba bersih pada 2007 sebesar Rp706 miliar atau naik tipis 4,3% dibandingkan 2006 sebesar Rp667 miliar. "Kinerja penjualan Kalbe pada 2007 ini di atas pertumbuhan industri farmasi nasional. Laba bersih tumbuh karena didorong divisi produk kesehatan," ujar Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius dalam pengumuman kepada Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (2/4).

Menurutnya, dari total penjualan, divisi produk kesehatan yang terdiri dari sub divisi nutrisi, obat bebas dan minuman energi membukukan penjualan Rp3,46 triliun. Jumlah tersebut naik 9,3% dibandingkan 2006 sebesar Rp3,16 triliun. Secara keseluruhan divisi ini memberikan kontribusi tertinggi atau sebesar 49,3% dari total penjualan konsolidasi dimana sub divisi nutrisi menjadi penyumbang terbesar. Sementara divisi distribusi dan kemasan memberikan kontribusi sebesar 24,9% dengan membukukan penjulaan pihak ketiga sebesar Rp1,74 triliun atau naik 20% dibandingkan2006 sebesar Rp1,45 triliun. Pertumbuhan ini terjadi karena adanya sejumlah prinsipal baru.

Divisi obat resep yang memberikan kontribusi sebesar 25,8% membukukan penjualan sebesar Rp1,81 triliun. Jumlah tersebut naik 24% dibandingkan 2006 sebesar Rp1,46 triliun. "Pertumbuhan ini dipicu karena pada 2006 perseroan berhasil menyelesaikan integritas departemen pemasaran sehingga manfaatnya dapat dirasakan pada tahun 2007," katanya. Di sisi laba kotor, perusahaan membukukan Rp3,55 triliun atau naik 14,6% dibandingkan 2006 sebesar Rp3,1 triliun. Adapun rasio laba kotor terjadap penjualan bersih menurun menjadi 50,7% dibandingkan 2006 sebesar 51%.

Penurunan ini diakibatkan kenaikan harga sejumlah bahan baku dan perubahan portofolio bisnis perseroan. Laba usaha mencapai Rp1,13 triliun atau naik 5,4% dibandingkan 2006 sebesar Rp1,07 triliun. Dengan rasio laba usaha terhadap penjualan bersih turun menjadi 16,1% dibandingkan 2006 17,6%. Biaya operasional pada 2007 sebesar Rp2,42 triliun atau naik 19,5% dibandingkan 2006 sebesar Rp2,03 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan tambahan biaya kemasan produk untuk mempertahankan dan meningkatkan pengsa pasar. Selain itu juga untuk kenaikan biaya transportasi, serta tambahan biaya penelitian dan pengembangan.

0 komentar