PURBA sIgUmOnRoNg

Perhatian untuk ibu hamil yang doyan ngopi lebih dari dua cangkir per hari. Penelitian menunjukkan mereka yang suka minum kopi dua cangkir atau lebih setiap harinya berisiko mengalami keguguran dua kali lipat dibandingkan mereka yang menghindari kafein.

Para penelti dari AS menyatakan studi yang dilakukan memiliki bukti kuat bahwa kafein dalam dosis tinggi selama kehamilan, diperkirakan 200 mg atau lebih per hari atau setara dengan dua cangkir kopi, secara bermakna meningkatkan risiko keguguran. Dan mereka menegaskan kemungkinan penelitian ini akhirnya mengakhiri 'konflik' keguguran dihubungkan dengan konsumsi kafein yang sudah berlangsung sejak lama.

"Perempuan hamil atau yang berusaha hamil harus berhenti minum kopi setidaknya tiga bulan sebelum kehamilan atau sejak dia merencanakan kehamilan," ujar Dr. De-Kun Li dari Kaiser Permanente Division of Research, yang memublikasikan studi ini di American Journal of Obstetrics and Gynecology. "Ada banyak ketidakpastian soal ini," ujar Li dalam wawancara telepon kepada Reuters (21/1). "Tidak ada nasihat kuat dari masyarakat profesional untuk mengatakan berapa sebaiknya kafein yang masih dikonsumsi oleh perempuan hamil."

Li menyatakan sekitar 15-18 studi menemukan adanya hubungan antara keguguran kehamilan dan konsumsi kafein. Namun keterkaitan ini dibayang-bayangi oleh fakta bahwa sejumlah wanita hamil menghindari kafein karena membuatnya mual, dapat membuat bias akibat dari mengkonsumsi kafein. Li dan para koleganya memilih bersikap hati-hati saat menjalankan studi ini. Studi mereka melibatkan 1.063 perempuan hamil yang menjadi pasien di Kaiser Permanente di San Francisco mulai Oktober 1996 hingga Oktober 1998. Perempuan dalam kelompok ini tidak pernah mengubah konsumsi kafein mereka selama kehamilannya. Apa yang kemudian didapati adalah bahwa perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih kopi setiap hari atau lima kaleng soda berkafein punya kecenderungan dua kali lebih besar mengalami keguguran dibandingkan ibu hamil yang menghindari kafein. Risiko ini tampaknya lebih banyak dihubungkan dengan kafein dibandingkan kandungan kimia lain pada kopi, karena para penliti juga mengamati meningkatnya risiko kafein yang dikonsumsi pada soda, teh atau cokelat panas. Li menyatakan sejumlah peneliti berpikir kafein berbahaya karena menekan metablosime janin yang belum sempurna. Kafein diduga juga menurunkan aliran darah ke plasenta, yang dapat membahayakan fetus. "Bagi saya, dosis aman itu nol," ujar Li. "Jika Anda benar-benar harus minum kopi, batasi jumlahnya hingga menjadi secangkir sehari atau dua cangkir paling banyak." Akan lebih baik lagi jika dapat beralih ke minuman tanpa kafein alias decaf. Berdasarkan temuan tersebut, Dr. Tracy Flanagan, direktur kesehatan perempuan di Kaiser Permanente Northern California, menyatakan perempuan hamil harus mulai berpikir untuk membatasi asupan kopi menjadi satu cangkir per hari atau bahkan menghentikannya sama sekali. "Banyak faktor penyebab keguguran yang tidak dapat dikendalikan," ujarnya. "Jadi lakukan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya."