Tampilkan postingan dengan label cairan vagina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cairan vagina. Tampilkan semua postingan

Kanker Ovarium

Diposting oleh riza_pratamapurba | Minggu, Maret 09, 2008 | , , , | 0 komentar »

Kanker ovarium susah ditemukan lebih awal, karena sering tidak ada gejala pada stadium awal. Pada banyak kasus, pasien yang dating ke dokter dengan gejala ternyata kanker itu telah menyebar. Kanker itu sudah bertumbuh beberapa waktu sebelum menyebabkan gejala yang khas. Bahkan ketika gejalanya tiba, mungkin samara-samar sehingga para wanita mengabaikannya.

Dr. M. Farid Aziz, Sp.OG, konsultan onkologi ginekologi RS Cipto Mangunkusomo menjelaskan bahwa sebenarnya penyebab kanker ovarium banyak diketahui, tetapi ada beberapa factor yang diduga seperti hormone-hormon tertentu misalnya hormone estrogen dikatakan bisa menyebabkan kanker ovarium, kemudian pola makanan tertentu misalnya menggunakan lemak hewani.

Gejala yang umum ditemukan pada kanker ovarium seperti perut mengembung, tidak nyaman pada perut bagian bawah, kurang nafsu makan dan perut berasa penuh, tidak sanggup mencerna, muntah, dan berat badan menurun. Tumor yang besar mungkin menekan organ-organ disekitarnya, misalnya usus besar atau kandung kemih.

Deteksi Dini
Menurut Farid, deteksi awal yang paling bagus adalah pemeriksaan dalam, kemudian diperkuat dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang bisa mengetahui bentuk morfologi daripada ovarium, dan pemeriksaan tumor marker (petanda tumor). Dengan pemeriksaan itu, stadium awal akan kelihatan dan bisa diambil suatu diagnosis kemungkinan ganas atau tidak.

Farid menjelaskan, pengobatan utama kanker ovarium adalah operasi. Bila ditemukan lebih awal pada stadium 1A dan masih terbatas tidak menyebar, mash terdapat pada satu ovarium, maka operasinya akan lebih bagus. Peluang kesembuhannya pun bisa sembuh 100 persen.

Keputihan? Duh, tak nyaman rasanya. Semua wanita yang mengalami keputihan akan berkomentar sama. Keputihan dialami oleh semua wanita, tapi ada yang berbahaya ada yang tidak. Dari tinjauan medis, keputihan itu terbagi dua. Disebut keputihan normal bila munculnya carian yang keluar dari vagina berupa cairan bening yang tidak berbau.

Gejala yang wajar ini biasanya muncul beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi. Sedangkan yang dianggap bermasalah adalah keputihan abnormal, yang ditandai dengan keluarnya cairan vagina yang kental, berbau busuk, dan berwarna kehujauan. Dalam kasus tertentu, disertai rasa gatal pada vagina, nyeri pinggang dan perut dibagian bawah, dan mungkin juga pendarahan setelah melakukan hubungan seksual. Keputihan abnormal ini disebabkan oleh berbagai sebab, utamanya karena infeksi bakteri, jamur, dan parasit. Infeksi ini terjadi karena vagina kurang bersih atau tak sehat. Keputihan abnormal harus diobati, dan sedapat mungkin dicegah, karena bisa menimbulkan dampak serius dibelakang hari.

Keputihan berat berisiko mempengaruhi kesuburan. Dan yang jelas, dapat mengganggu keintiman hubungan suami istri.

Agar keputihan abnormal tak terjadi, sebaiknya lakukan pencegehan. Berikut ada enam cara yang dapat dipraktikkan untuk menyehatkan “area” intim Anda. Selamat mempraktikkannya. Bye bye keputihan.
  • Membilasi vagina dengan cairan antiseptic selama dua hari berturut-turut setelah menstruasi.
  • Menggunakan sabun ringan (tidak beraroma) untuk mandi.
  • Membilasi daerah vagina dengan air bersih dan mengerinkannya. Jangan lupa, saat mengeringkan wilayah intim, gunakan lap yang bersih.
  • Setiap buang air besar, biasakan membasuh dari arah depan (vagina) ke belakang (anus). Bila arah basuh terbalik, kuman-kuman yang ada di anus berpotensi pindah ke vagina. Ini bisa menyebabkan keputihan.
  • Jaga berat badan yang seimbang. Bagi orang yang tubuhnya gemuk, pangkal pahanya bisa lembab. Kondisi ini memungkinkan tumbuh dan berkembangbiaknya jamur maupun parasit penyebab keputihan.
  • Hindari penggunaan celana ketat (terutama bahan sintetis), karena dapat menghambat aliran udara, sehingga vagina menjadi lembab dan mudah terinfeksi.

Bila tanda-tanda ini terjadi pada diri Anda atau kerabat Anda yang sedang hamil, segera kunjungi dokter atau bidan terdekat. Laporkan semua keluhan yang dirasakan agar dokter atau petugas medis dapat melakukan diagnosa dan mengambil tindakan yang tepat untuk kesehatan dan keselamatan ibu dan calon bayi yang tengah dikandung.

Plasenta Praevia
Kondisi ini cukup jarang terjadi dimana plasenta terletak di bawah, atau di atas leher rahim. Plasenta praevia bisa mengakibatkan perdarahan hebat. Untuk mencegahnya, wanita hamil yang mengalaminya diharuskan menjalani persalinan caesar.

Plasenta praevia bisa dideteksi dengan alat kehamilan (USG). Pada awal kehamilan bisa saja terdiagnosa plasenta tumbuh di atas leher rahim, padahal mungkin tidak. Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, semakin terlihat jelas bahwa posisi plasenta semakin naik ke atas menjauhi leher rahim. Jika sampai kehamilan usia 14 minggu, tidak terdiagnosa plasenta praevia, maka berarti ibu betul-betul aman dari masalah ini.

Placenta Abruption
Istilah awamnya, 'pemisahan plasenta'. Ini terjadi bila sebagian atau hampir seluruh plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum waktunya melahirkan. Pemisahan plasenta sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga tanpa sebab yang jelas. Risiko kejadiannya lebih tinggi pada wanita-wanita perokok, suka minum-minuman keras, pemakai narkoba, dan pernah mengalami trauma fisik berat.

Pemisahan plasenta sangat berbahaya karena mengakibatkan terjadinya perdarahan pada ibu dan menghentikan aliran suplai oksigen pada janin. Tindakan penyelamatan biasanya dilakukan dengan menyegarkan persalinan caesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Trombosis pembuluh darah
Ini termasuk gangguan kehamilan yang jarang terjadi. Cirinya ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah di kaki atau rongga pinggul yang menimbulkan penggumpalan darah pada dinding pembuluh darah. Risikonya, bisa menjalar sampai ke organ-organ penting seperti paru-paru. Pengobatan sendiri dilakukan dengan cara memberikan kompres hangat dan istirahat di tempat tidur. Bila kondisinya berat, mau tidak mau ibu hamil harus menjalani opname di rumah sakit.

16 Pertanda tersebut bisa dilihat di bawah ini:

1. Perdarahan pada vagina, meskipun jumlahnya sedikit
Gangguan yg mungkin terjadi:
- keguguran
- plasenta praevia
- placentaabruption
- melahirkan prematur

2. Rasa sakit pada bagian perut
Gangguan yang mungkin terjadi:
- hamil di luar rahim
- keguguran
- placenta abruption
- kontraksi melahirkan prematur
- melahirkan prematur

3. Perut mengencang berkepanjangan, kejang, sebentar-sebentar kontraksi
Gangguan yang mungkin terjadi:
- melahirkan prematur

4. Perut kokoh (keras) yang tetap, disertai rasa sakit, dengan atau tanpa pendarahan di vagina.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- Placenta abruption

5. Cairan vagina keluar atau menyembur.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- selaput pecah

6. Pembengkakan secara tiba-tiba pada bagian tangan, kaki atau wajah.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- hipertensi yang mempengaruhi kehamilan atau pre-eclampsia.

7. Sakit kepala yang hebat dan berkepanjangan.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- hipertensi yang mempengaruhi kehamilan atau pre-eclampsia.

8. Gangguan penglihatan berupa kelap-kelip, remang-remang atau buta pada titik tertentu.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- hipertensi yang mempengaruhi kehamilan atau pre-eclampsia.

9. Pusing sekali dan terus menerus, serta sakit kepala ringan.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- hipertensi yang mempengaruhi kehamilan atau pre-eclampsia.

10. Penurunan atau perubahan yang nyata pada kegiatan janin.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- Kesulitan janin karena ditentukan oleh penghitungan gerakan janin.

11. Rasa sakit pada bagian kaki dan menjadi merah, atau rasa sakit di bagian kaki ketika berdiri atau berjalan.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- trombosis urat darah halus (peradangan dan penggumpalan darah pada pembuluh darah)

12. Rasa sakit yang parah di sekitar tulang kemaluan dan pangkal paha dengan melemahnya gerakan-gerakan kaki.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- ketegangan atau pemisahan sendi pertautan tulang kemaluan (pubic symphysis joint)

13. Rasa sakit atau panas ketika buang air kecil.
Gangguan yang mungkin terjadi:
- infeksi saluran air seni
- penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks

14. Adanya iritasi pada daerah vagina, rasa sakit atau gatal-gatal pada alat kelamin
Gangguan yang mungkin terjadi:
- Infeksi vagina

15. Demam (suhu di atas 380 derajat)
Gangguan yang mungkin terjadi:
- infeksi

16. Mual dan muntah-muntah berkepanjangan
Gangguan yang mungkin terjadi:
- muntah-muntah berlebihan selama tiga bulan pertama kehamilan (hyperemesis gravidarum)
- Infeksi