Garuda Indonesia Kuala Lumpur berhasil merebut semua pangsa pasar TKI Sime Darby Plantation Bhd untuk kepulangan ke Indonesia dan kedatangan ke Malaysia, dan sedang dijajaki ke BUMN Malaysia lainnya seperti Felda dan Risda, yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. "Kami sudah deal dengan Sime Darby mengenai pemulangan semua pekerja Indonesia di Semenanjung Malaysia akan menggunakan jasa Garuda Indonesia," kata Manager Garuda Indonesia Kuala Lumpur, Tharian, Rabu (2/4).

Diperkirakan ada sekitar 200 TKI Sime Darby yang pulang ke Indonesia per bulan dan sekitar 2.000 hingga 2.400 per tahun dari Semenanjung Malaysia. "Kami juga sudah ada kesepakatan bisnis dengan Sime Darby bahwa seluruh TKI yang berangkat dari Lombok ke Kuala Lumpur akan menggunakan Garuda. Jadi pulang pergi menggunakan pesawat kami," tambah Tharian. Ketika ditanya apakah ada tarif khusus untuk TKI, ia mengatakan tarifnya hampir sama dengan konsumen umum, cuma tarif yang kami berikan dengan tarif tetap selama setahun, sementara kepada penumpang lain tarifnya fluktuatif setiap dua bulan.

Manajer Pekerja Asing Sime Darby Plantation Zarif Zainul membenarkan adanya kesepakatan itu dengan Garuda. "Kami ingin meningkatkan pelayanan kepada TKI. Dulu TKI pulang ke Indonesia cukup diantar ke Bandara tapi kini kami rancang dari KLIA hingga ke kampung halaman dengan Garuda Indonesia," katanya. Sime Darby yang melakukan merger dengan Guthrie dan Golden Hope kini memiliki sekitar 26.000 TKI di seluruh perkebunan kelapa sawit di Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur (Sabah dan Sarawak). BUMN Malaysia juga akan membayar gaji mereka melalui perbankan sebagai salah satu peningkatan pelayanan kepada pekerjanya.

"Kami memiliki prinsip jika pekerja diperlakukan dengan baik maka produktivitas mereka juga akan tinggi dan loyal kepada perusahaan," kata Zarif. Selain itu Garuda juga terus menjajaki kerjasama dengan Felda dan Risda agar kepulangan dan kedatangan para TKI menggunakan pesawat Garuda. "Kami juga sudah menawarkan paket yang sama ke Felda dan Risda. Mereka kelihatannya sudah OK tapi masih menunggu keputusan direksi," kata Manajer Pemasaran Garuda-KL Mohd Safie Obet.

0 komentar