Wakil Presiden Jusuf Kalla berkeyakinan kuat pembangunan Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara rampung dan bisa dioperasikan Oktober 2009 sesuai jadwal. "Saya senang dan yakin Bandara Kuala Namu bisa beroperasi Oktober 2009 karena pengerjaan proyek dewasa ini sudah di atas target," kata Wapres usai meninjau proyek pembangunan Bandara Kuala Namu, di Deli Serdang, Sumut, Sabtu.

Dia menjelaskan, sesuai rencana proyek bandara pengganti Polonia Medan yang mulai dikerjakan tahun 2006 itu baru enam persen, tapi nyatanya hingga akhir Maret sudah mencapai 15 persen. Pengerjaan yang sudah diatas target itu harus didukung, apalagi tidak tanggung-tangung pengerjaannya cukup rumit dimana antara lain penimbunan lahan dengan menggunakan pasir laut.

Soal masih ada masalah pembebasan lahan, Wapres mengatakan hal itu sudah biasa. Dimana-mana, katanya, pasti ada masalah pembebasan lahan jadi hal itu bukan masalah besar. "Yang pasti melihat kondisi dewasa ini diyakini Kuala Namu bisa beroperasi Oktober 2009," katanya. Menjawab pertanyaan tentang sikap pemerintah, kalau bandara itu tidak rampung sesuai jadual, Wapres mengatakan pelaksananya bisa dijatuhi sanksi. "Yah bisa kena denda," katanya.

Dirut PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto, menyebutkan pengerjaan pembangunan di Bandara Kuala Namu yang sudah 15 persen atau diatas target enam persen itu karena berkat dukungan berbagai pihak. Angkasa Pura II optimistis, Kuala Namu selesai sesuai jadual, katanya. Dia menjelaskan, kapasitas di terminal penumpang di Kuala Namu yang dibangun diatas lahan seluas 86 ribu meter persegi itu sebanyak 8,1 juta orang. Kapasitas itu sudah diatas jumlah penumpang di Bandara Polonia Medan yang sebanyak 5 juta orang.

Sementara itu, Bupati Deli Serdang, Amri Tambunan, menyebutkan, masih adanya lahan yang belum dibebaskan di Kuala Namu itu merupakan masalah internal PT.PN2. Tapi kasus tanah PT.PN2 itu-pun sudah mau tuntas karena dari 40 KK yang bermasalah kini tinggal 20 KK,Sedangkan kasu tanah Puskopad sudah selesai," kata Amri Tambunan.

0 komentar