Seks Saat Hamil, Bolehkah?

Diposting oleh riza_pratamapurba | Rabu, Mei 21, 2008 | , , | 0 komentar »

MELAKUKAN hubungan seksual pada tiga bulan pertama memang tidak dianjurkan. Pasalnya, kehamilan pada usia tersebut belum kuat dan rawan keguguran.

Hal itu dibenarkan Dr Handrawan Nadesul, dokter yang juga pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah media serta penulis kolom dan buku ini.

"Pada kehamilan muda berusia tiga bulan, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim dulu. Hal ini berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan keguguran," kata Nadesul kepada okezone saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (20/5/2008).

Meski demikian, menurut Dr Nadesul, melakukan hubungan intim saat hamil tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Karena menurutnya, melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar proses kelahiran.

"Orgasme saat berhubungan intim itu akan melatih otot-otot rahim untuk berkontraksi. Hal itu akan lebih mempercepat proses kelahiran," ungkap peraih penghargaan sebagai penulis surat kabar peduli kesehatan yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, delapan tahun silam.

Tapi penulis buku Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda, Seputar Seks dan Jurus Sehat Tanpa Ongkos itu menegaskan, hubungan intim boleh dilakukan selama kondisi istri benar-benar dalam sehat dan prima. Artinya istri terbebas dari bahaya-bahaya seperti keguguran yang berulang.

"Karena kelemahan rahim, maka biasanya istri akan mengalami beberapa kali keguguran. Pada kondisi ini, berhubungan seks saat hamil lebih tidak dianjurkan karena akan sangat rentan untuk terjadinya keguguran janin," imbuhnya.

Keguguran janin, sambungnya, dapat terjadi karena kontraksi saat melakukan hubungan intim yang akan membahayakan kondisi kandungan. "Goncangan serta perasaan excited yang terjadi saat melakukan hubungan intim akan membahayakan kandungan yang lemah," tutur pria ramah ini.

Lebih lanjut, Dr Nadesul menjelaskan, bila istri dalam kondisi kandungan yang lemah maka dokter sering memberi obat penguat. Hanya saja, obat-obatan yang dikonsumsi bukan tidak berisiko, karena itu tetap harus berdasarkan resep dokter.

"Kalau istri punya riwayat keguguran berulang kali, maka biasanya dokter akan memberi hormon penguat. Sementara itu, bila istri tidak pernah memiliki riwayat keguguran sebelumnya, maka pemberian hormon penguat itu tidak perlu," jelasnya.

Karena menurut Dr Nadesul, pemberian hormon bagaimana pun akan memengaruhi anak, sebab masuk melalui darah. Hanya saja, pada kasus keguguran, maka resiko tersebut diabaikan. Karena itu, bila tidak memiliki riwayat keguguran maka tak perlu mengkonsumsi hormon penguat.

Posisi Seks Selama Kehamilan

HAMIL
bukan berarti tidak dapat melakukan hubungan seks lagi. Pasangan suami istri masih dapat melakukan persebadanan, kecuali jika ada alasan medis dan atas saran dari dokter untuk tidak melakukan hubungan seks.

Akan tetapi pada saat kehamilan sudah semakin membesar maka perut akan semakin besar pula. Dr Arju Anita SpOG dari RSU JMC, Jakarta menyarankan ibu hamil perlu melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman.

Berikut ini adalah posisi seks yang aman dilakukan pada kehamilan trisemester II:
  1. Posisi wanita di atas. Posisi ini yang paling nyaman untuk banyak ibu hamil terutama karena wanita hamil dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
  2. Posisi duduk. Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut di mana tidak memerlukan banyak gerakan. Pria duduk dan wanita duduk di atasnya saling berhadapan atau membelakangi sang pria, bila perut sudah sangat besar. Posisi ini juga memungkinkan wanita untuk mengontrol kedalaman penetrasi.
  3. Posisi laki-laki di atas tetapi berbaring hanya sepatuh tubuh.
  4. Posisi berlutut atau berdiri.

Kenangan Seksual Tidak Hanya Orgasme

BANYAK
orang, ketika berpikir tentang meningkatkan kesenangan seksual, hanya berpikir mencapai orgasme lebih sering. Ini hanya satu cara tetapi masih lebih dari sekadar orgasme.

Berikut ini beberapa saran untuk memperbaiki kesehatan dan kebahagiaan seksual:

Olahraga seks

Kesehatan fisik penting untuk mendapatkan kesenangan seksual. Kondisi cardiovascular biasanya meningkatkan fungsi seksual. Olahraga seperti yoga dan dansa dapat meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan pinggul juga menyediakan aliran energi ke seluruh tubuh.

Hindari pemakaian perangsang

Sebagaian besar kita pernah mendengar bahwa alcohol, kokain dan obat perangsang lain dapat meningkatkan kesenangan seksual. Kenyataannya, semua itu menyebabkan kegelisahaan, rasa bersalah, konflik, dan memiliki efek samping terhadap hasrat dan penampilan seksual.

Mencari waktu erotis

Mencuri momen atau hubungan seks yang tak direncanakan mungkin akan menjadi bentuk rasa berbagi yang menyenangkan. Sisihkan waktu untuk seks ketika Anda tidak terburu-buru dan tidak terlalu capek. Ciptakan waktu spesial untuk menambah kesenangan rutinitas.

Hargai semua selera Anda

Kesenangan seksual cenderung difokuskan rangsangan genital dan orgasme. Sebenarnya kesenangan seksual adalah berkaitan dengan mental dan psikis. Sehingga ciptakan pengalaman sensual yang dapat meningkatkan kesenangan nongenital juga genital. Sentuh setiap bagian tubuh dengan cara variatif dan imaginatif.

Jelajah, alami dan komunikasi

Kesenangan seksual mulai dengan diri sendiri, sehingga meningkatkan kesenangan erotis artinya komitmen pada diri sendiri, komit terhadap tubuh, pikiran dan jiwa. Jika Anda merasa senang, santai dan pikiran terbuka, Anda akan menemukan potensi luar biasa dari tubuh dan jiwa untuk kesenangan erotis.

Rahasia kesenangan seksual pertama terletak dalam komitmen pribadi untuk menciptakan kehidupan erotis yang lebih menyenangkan, kedua menghargai seksualitas dari semua aspek, ketiga praktek dan komunikasi.

0 komentar